Sabtu, 03 Mei 2014

PRINSIP KERJA MESIN DISEL


Bila udara terkurung di dalam sebuah silinder tertutup, suhunya akan naik pada sa­at tekanan di dalam silinder itu dinaikkan. Jika tekanan cukup besar, udara akan menjadi sedemikian panasnya sehingga dapat menyalakan bahan bakar campuran gas.
Pada tahun 1892 Rudolf Diesel, seorang insinyur Jerman, menggmabarkan gagasannya tentang pembakaran bahan bakar dalam silinder sebuah mesin pembakaran dengan memasukkan bahan bakar ke dalam udara bertekanan tinggi. Lima tahun kemudian, ia berhasil membangun sebuah mesin berdasarkan asas ini, yang disebut diesel
Bayangkan saja, sebuah mesin putar ber-tak 4 yang, selama gerak kompresi, volumenya yang berada di atas piston dikurangi menjadi 1/16-nya daripada 1/6 ukuran maksimumnya. Suhu yang diakibatkan oleh kompresi akan menjadi sedemikian tingginya sehingga bahan bakar campuran akan menyala bahkan tanpa ada cetusan api pun. Oleh karena itu, mesin disel dapat membuang busi penyala dan sorong uap distribusi.
Mesin disel, dalam beberapa hal berbeda dengan mesin tenaga bensin. Jika campuran bahan bakar dan udara dalam silinder mesin disel dimampatkan, campuran bahan bakar akan sudah menyala lebih dulu. Artinya, bahan bakar akan menyala sebelum piston siap bergerak ke bawah. Untuk mencegah terjadinya keadaan semacam ini, maka mesin hanya memampatkan udara dan tidak memampatkan ledakan campuran cairan bahan bakar dari udara. Penyemprot injeksi hanya menyebarkan bahan bakar ke udara yang bertekanan tinggi apabila piston sudah siap untuk bergerak turun ke bawah.
Sebuah mesin disel putar bertak-4 memiliki empat gerak. Keempat gerak ini adalah (1) pengambilan, (2) kompresi, (3) tenaga injeksi, dan (4) pembuangan. Pada gerak pengambilan, piston bergerak ke bawah dan menghisap masuk udara. Katup-pengambilan kemudian menutup, dan sewaktu piston bergerak ke atas, udara dimampatkan menjadi sebuah ruang yang sedemikian kecilnya sehingga suhunya naik sampai melebihi 540
oC. Pada saat yang tepat bahan bakar disemprotkan ke dalam silinder oleh alat injeksi dan pada saat itu juga terbakar (gambar 21). Tekanan di dalam silinder naik dengan sangat tajamnya (dapat mencapai lebih dari 1.000 kg per cm2 ) dan kemudian piston tertarik ke bawah. Sewaktu piston naik ke atas lagi, katup pembuangan membuka dan gas yang telah terbakar didorong keluar. Dengan demikian selesailah sudah perputaran. 
Sistem injeksi bahan bakar mesin disel sama rumitnya dengan sistem penyalaan mesin berbahan bakar bensin. Dinding-dinding silinder mesin disel harus lebih tebal dan lebih berat daripada dinding mesin bertenaga bensin agar dapat menahan tekanan tinggi.
diagram gerak kompresi mesin disel putar bertak 2


Pada mesin disel putar bertak-2, yang didiagramkan pada gambar 23, terdapat hanya 1 gerak-kompresi dan 1 gerak-tenaga. Mesin meletus sekali untuk setiap putaran poros engkol. Ketika piston mendekati dasar silnder, piston membuka lubang yang memungkinkan udara yang termampat dengan bantuan sebuah alat pengembus kecil, dimasukkan. Udara yang termampat memaksa gas-buang keluar melalui katup-pembuangan di bagian atas silinder bersamaan dengan pengisian silinder dengan udara segar. Dengan satu gerak saja, sudah dapat dimasukkan dan dikeluarkan udara. Sewaktu piston bergerak ke atas, piston menutup lubang dari alat pengembus. Kemudian katup-pembuangan menutup dan udara dimampatkan. Pada bagian atas terjadilah gerak-injeksi dan penyalaan bahan bakar. Gas panas menekan piston ke bawah. Maka putaran dimulai lagi.


(sumber: Ilmu Pengetahuan Populer Jilid 9, Ilmu pengetahuan Manusia dan Teknologi)

=====



post terkait:
Bola Voli - Handout
PRINSIP KERJA MESIN DISEL
Macam-macam Kata Sifat Bahasa Jerman
Biografi Tokoh

Categories:

0 comments:

Posting Komentar

Copyright © berpikir | berbagi | Powered by Blogger

Design by Anders Noren | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com | BTheme.net      Up ↑