Minggu, 22 Juni 2014

Integritas dalam Sikap

 Pada post kali ini saya akan mem-share bagian kecil dari salah satu buku yang saya anggap menarik. Saya akan membahas mengenai integritas.

Jika kita umpamakan, anggaplah integritas sebagai fondasi rumah. Ketika terkena gempa sedangkan fondasinya rusak, maka bertambah hancurlah rumah tersebut.

Dewasa ini kebaikan hal kecil semacam kejujuran yang semula lazim kini sudah mulai hilang sedikit demi sedikit bahkan hilang. Malah banyak orang menertawai pelaku kebaikan. Kasus yang sering tampak seperti ini. Banyak orang mengira dapat melakukan apa saja sesuai yang dikehendaki dalam hal-hal kecil karena mereka percaya bahwa selama tidak melakukan penyimpangan besar, mereka akan baik-baik saja. But..

Webster's New Universal Unabridged Dictionary menggambarkan integritas sebagai kepatuhan pada prinsip moral dan etika; kekuatan karakter moral; kejujuran.

Prinsip etika tidaklah fleksibel. Sedikit kebohongan dengan tujuan baik tetap saja kebohongan. Pencurian tetaplah pencurian baik skala kecil mapupun besar--Rp 50,- maupun Rp 500,-.

Setiap melanggar prinsip moral, Anda telah membuat keretakan kecil pada dasar integritas--fondasi rumah. Saat masa sulit menghampiri, akan semakin sulit bertindak dengan integritas. Karakter (pembentuk integritas) sendiri tidak dibentuk hanya dalam masa krisis.

Sebagai tambahan di dalam agama ada yang disebut keyakinan diri terhadap suatu hal sehingga diri tidak lagi goyah. Dalam bahasa arab terdapat istilah istiqamah / teguh pendirian.

So.. Integritas dapat didefinisikan sebagai komitmen diri pada karakter diri daripada keuntungan pribadi; pada orang daripada benda; pada prinsip daripada kesenangan; pada pandangan jangka panjang daripada jangka pendek.

Sebagai penutup saya akan memberikan kutipan dari Josh Weston, yang berbunyi: "Jangan lakukan apa yang Anda rasa tidak menyenangkan untuk dibaca di surat kabar keesokan harinya."

(Sumber: Jim Dorman, John C. Maxwell. (1997). Menjadi Orang yang Berpengaruh, Terjemahan oleh Budijanto. 2005, Jakarta: Harvest Publication House.)

Categories:

1 komentar:

Copyright © berpikir | berbagi | Powered by Blogger

Design by Anders Noren | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com | BTheme.net      Up ↑